Cybernewsindonesia.id | BANYUWANGI – Untuk lebih mengoptimalkan potensi pariwisata dan seni budaya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banyuwangi terus berinovasi dalam strategi promosinya. Salah satunya dengan menggandeng influencer dan pelaku media sosial.
Dimulai sejak tahun 2017, Disbudpar secara rutin melibatkan media sosial lokal untuk mempromosikan potensi wisata Banyuwangi.
Strategi ini kemudian berkembang menjadi inovasi Anti Mainstream Tourism Marketing (AMTOMA) di tahun 2023. AMTOMA memperluas jangkauan promosi dengan menggandeng 50 akun media sosial dari seluruh Indonesia.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, Taufik Rohman, mengatakan AMTOMA merupakan inovasi yang sangat tepat untuk mempromosikan pariwisata.
"Banyak strategi promosi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, namun kolaborasi dengan media sosial menjadi dasar inovasi AMTOMA. Hasilnya terlihat dari data kunjungan pariwisata di Banyuwangi yang terus meningkat," kata Taufik, pada Selasa (17/12/2024).
Taufik menjelaskan, bahwa peran para influencer dan pelaku media sosial tidak sekedar mempublikasikan potensi Banyuwangi, tetapi juga diajak merasakan langsung keindahannya.
"Mereka tidak hanya sekedar posting, kami fasilitasi untuk datang ke Banyuwangi dan mengikuti Familiarization Trip (Famtrip) atau wisata pengenalan. Mereka juga diajak berpartisipasi dalam Banyuwangi Festival," jelas Taufik.
Data Kunjungan wisatawan tahun 2022 mencapai 2.978.775 yang terdiri dari 2.948.543 wisatawan domestik dan 30.232 wisatawan mancanegara. Di tahun 2024 mengalami kenaikan yang signifikan dengan capaian kunjungan sebanyak 3.182.082 yang terdiri dari 3.112.443 wisatawan domestik dan 69.639 wisatawan mancanegara.
Melalui inovasi Anti Mainstream Tourism Marketing (AMTOMA), Disbudpar Banyuwangi berharap dapat menjangkau target yang lebih luas dan meningkatkan kunjungan wisatawan luar daerah, baik domestik maupun mancanegara. (Red)
Social Header
Search