Cybernewsindonesia.id | Bogor - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengatakan, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) memiliki kemampuan mumpuni dalam menciptakan kaderisasi pemimpin yang berkarakter. Pasalnya, dalam mewujudkan Indonesia Emas di masa depan, diperlukan pemimpin berkualitas dunia yang mengintegrasikan kearifan lokal dengan kemampuan multidimensional.
“Pemimpin berkualitas dunia dengan kearifan lokal, punya kemampuan multidimensional, mewakili semua kepentingan, punya kapasitas sebagai solidarity maker dan juga administrator,” katanya pada acara Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) ICMI 2024 dengan tema “Simposium Nasional Indonesia Emas” di IPB Convention Center Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/12/2024).
Bima mengungkapkan, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mempersiapkan generasi penerus seperti Gen Z dan milenial untuk menjadi pemimpin masa depan, seperti bupati, wali kota, gubernur, hingga menteri. Minimnya ruang untuk kaderisasi generasi muda berisiko menghambat upaya memanfaatkan bonus demografi dan meraih visi Indonesia Emas. Dengan target ambisius yang telah ditetapkan, kaderisasi yang efektif menjadi kebutuhan mendesak bagi masa depan bangsa.
“Bapak/Ibu sekalian yang saya hormati kita lihat langkah-langkah kita hari ini betul-betul menentukan tahapan-tahapan Indonesia Emas tadi. ICMI sebetulnya memiliki ruang untuk bisa membangun tahapan-tahapan kaderisasi kepemimpinan,” ujarnya.
Dirinya juga menekankan, kawah candradimuka untuk kepemimpinan nasional bisa datang dari daerah mana saja. Tak hanya mereka yang telah menempuh pendidikan di dalam negeri, tapi juga dari luar negeri untuk membangun Indonesia. Namun, yang menjadi pertanyaan yaitu sejauh mana lulusan luar negeri bisa disiapkan menjadi kader yang berkarakter, beriman dan bertakwa, serta memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin Indonesia di masa depan.
“Setiap ke luar negeri saya selalu berusaha untuk berdialog dengan anak-anak kita di luar negeri. Banyak dari mereka ketika pulang berjuang sendiri-sendiri, fight sendiri-sendiri. Sebagian enggak pulang karena menganggap ekosistem Indonesia belum siap,” ucapnya.
Di akhir sambutannya, Bima menegaskan, persiapan pemimpin berkarakter menjadi kebutuhan mendesak bagi masa depan bangsa. Dari pengalamannya berinteraksi dengan banyak wali kota dan bupati di Indonesia menunjukkan, meskipun banyak pemimpin yang visioner dan kompeten, tidak sedikit yang masih berorientasi pada kepentingan pribadi. Oleh karena itu, pihaknya berharap organisasi seperti ICMI memiliki peran penting dalam mencetak pemimpin dengan karakter kuat dan kompetensi mumpuni untuk memajukan negara.
“Kita bisa mencapai Indonesia emas tidak saja target-target di atas kertas tetapi juga bagaimana kesungguhan kita melakukan (menyiapkan) pemimpin-pemimpin. Gen Z, Gen X hari ini, gen milenial hari ini adalah bupati, wali kota, menteri-menteri kita, presiden kita di tahun 2045. Mari kita siapkan bersama-sama,” pungkasnya.
Puspen Kemendagri
Social Header
Search