cybernewsindonesia.id | Pemalang - Pekerjaan pemeliharaan jalan, ruas jalan Belik dan Watukumpul yang terbagi menjadi dua titik, di mulai pada hari Senin 24 Maret yang sudah ada tumpukan material di pinggir sisi jalan. Material itu, ternyata jenis urugan pilihan (urpil) yang kualitas nya perlu di pertanyakan dari sumber kowari mana, karena jenis batuannya kurang bagus yaitu kerosok sodong, kurang pas bilamana untuk menutup lubang jalan aspal tanpa kiciran aspal yang mudah hancur bilamana di lewati truk besar atau mobil mobil besar, dan akan mudah terbawa air hujan.
Menurut salah satu narasumber yang bernama Warsono, mengatakan bahwa “Saya bukan pekerja mas, saya hanya pengatur lalu lintas yang padat di karenakan ada pekerjaan proyek, tapi saya warga masyarakat sini, bahwa proyek tersebut hanya pemadatan lubang lubang tapi tanpa aspal yang hanya di urug pakai krosok sodong lalu di gilas pakai walker, itupun tidak maksimal, karena kekuatan itu tidak menyatu dengan lubang.
Bila di lalui mobil besar maupun kecil, itu keluar dari lubang dan berserakan, bahkan terkikis hujan akan hilang dan berlubang kembali apalagi ini sedang di musim hujan dan kendaraan sangat padat” tegasnya.
Awak media mengkonfirmasi kepada Bapak Slamet selaku ketua UPJI wilayah II kec. Belik yang kebetulan berada di lokasi kegiatan, membenarkan terkait dengan hanya penambalan lubang, dan itu bukan proyek melainkan kegiatan yang terkait penutupan lubang di ruas jalan Belik dan Watukumpul karena untuk lalu lalang pemudik lebaran.
Ini hanya action awal kegiatan dan itu tidak ada anggarannya, hanya saja dam besar yang muatannya 7kubik dalam jumlah 15 dam. Untuk kelanjutannya setelah hari raya, akan di lanjutkan pekerjaan itu lagi dengan total 3 miliar itupun nanti melalui lelang, tegasnya.
Dari narasumber yang lain yang tidak mau di sebutkan namanya, “Bahwa pekerjaan itu pemeliharaan yang bertanggung jawab ketua UPJI II Dongkal yang di tugaskan layanan pengadaan barang elektronik (LPSE) merupakan unit kerja yang bertugas pengelolaan pengadaan barang dan jasa secara elektronik, itu harus bertanggung jawab.
Seharusnya penambalan lubang itu harus ada kiciran aspal (BESCOS) kelas A, menyebutkan terkait dengan material nya itu kurang pas jenis kurpil nya, bahkan Pak Camat Belik menyuruh jangan di gelar nanti banyak kritikan dari masyarakat, apalagi pekerjaan sua kelola itu tipe 4” tuturnya.
Narasumber sampai mengatakan ngenes sampai membuat story WhatsApp dengan foto material.
Kegiatan itu berarti sangat merugikan negara, karena belum lebaran saja jalan itu sudah rusak kembali karena terkikis hujan, karena tidak bisa jangka panjang dan bersifat sementara atau keadaan darurat karena di moment mau lebaran itu jelas jelas merugikan masyarakat selaku pembayar pajak yang di kelola pemerintah, anggaran itu jadi terbuang dengan sia sia.
Biro Pemalang : M. Imam.
Social Header
Search