Cybernewsindonesia.id | Bondowoso - Program keluarga harapan (PKH)
dari kementerian sosial (kemensos)
Yang disalurkan sebagai penyelamat rakyat miskin, diduga justru menjadi ladang bagi oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab seperti dugaan yang telah terjadi di desa sumbersalak Kabupaten Bondowoso Provinsi jawa timur.
Dari hasil Investasi tim awak media cyber news Indonesia, berhasil
Ditemukan berbagai modus penyimpangan dalam penyaluran Bansos PKH yang sangat memprihatinkan, Kamis 17 April 2025.
Dari 124 keluarga penerima manfaat (KPM) yang ada di desa sumbersalak tersebut, Pada tahun 2024 sedikitnya sekitar 28 keluarga penerima manfaat yang teridentifikasi dan diduga Kuat telah menjadi korban penyimpangan dana Bansos tersebut. setelah mereka menghadiri klarifikasi resmi dari dinas sosial yang digelar di kantor desa setempat.
Angka ini bisa semakin bertambah, mengingat banyaknya KPM yang tidak hadir dalam klarifikasi di kantor desa tersebut, disebabkan adanya kabar dugaan karena diintimidasi dan mendapat tekanan dari pihak tertentu.
Pencairan misterius dari ATM PKH yang di pegang salah satu oknum
Seorang warga Berinisial "L" (39) seorang warga yang berasal dari desa sumbersalak yang nama ibu Nya tercatat sebagai KPM, namun tak pernah menerima uang sepeserpun dari uang bantuan PKH tersebut. Pihaknya pun membeberkan sejumlah dugaan adanya modus-modus kejahatan yang berlangsung sangat rapi.
Salah-satunya dengan cara adanya peguwasan kartu ATM KPM oleh seorang oknum yang ditunjuk sebagai agen pencairan PKH oleh pendamping PKH.
Tidak hanya itu saja, ada lagi modus pencairan yang dilakukan secara senyap dengan dicairkannya Bantuan Tanpa sepengetahuan pihak penerima PKM.
hal itu terkuak setelah adanya bukti berupa e-koran transaksi bank yang memperlihatkan bahwa dana PKH milik penerima (KPM) di transfer ke rekening atas nama orang lain yang tak memiliki keterkaitan apapun terhadap KPM.
Lebih mencengangkannya lagi, adanya kasus yang ganjil dimana identitas KPM dalam sistem SIKS-NG dinyatakan valid namun saat di konfirmasi kepada pihak Bank penyalur bahwa mereka menyampaikan jika rekening tersebut atas nama orang lain, bahkan disebut dari luar daerah, dan
disebutkan bahwa pemilik rekening nya yaitu dari daerah Cirebon provinsi Jawa barat.
Ketika "L" konfirmasi ke Pihak BANK, bahwa nama di rekening bukan nama ibu saya, melainkan nam orang luar. padahal sistem SIKS-NG (Kemensos) menunjukkan bantuan sudah cair atas nama ibu saya, "ujar L. dengan nada kecewa.
Ada juga kasus yang lain, semisal seperti adanya POTONGAN, GANTI UANG, dan dugaan intimidasi.
Tak hanya rekening siluman itu saja, namun ada juga KPM yang dipotong nilai bantuannya, Yang seharusnya mendapatkankan Rp.600.000,- namun di potong jadi hanya menerima Rp. 400.000,-, dan lebih mirisnya lagi ada yang hanya diberi beras 25-30 kg sebagai ganti uang tunai yang seharusnya diterima.
Hingga kini masyarakat Masih berharap dan menunggu adanya tindakan tegas dari aparat penegak hukum (APH) untuk mengungkap serta menyelidiki adanya dugaan Penyimpangan dan Penyelewengan Dana Bansos tersebut.
Lanjut "L", kasus ini tidak boleh hanya menguap begitu saja, hak rakyat miskin sudah direnggut dan di rampas dengan keji. sudah saatnya keadilan di Tegakkan di seluruh negeri hingga di desa-desa yang selalu luput dari sorotan.
Ini bukan hanya sekedar penyelewengan, namun ini merupakan sebuah perilaku dan tindakan keji yang telah dilakukan oknum terhadap Masyarakat Miskin.
(Rahmatullah_Kabiro Bondowoso)
Social Header
Search